Oregairu Volume 14 Interlude Bahasa Indonesia
Oregairu Volume 14 Interlude (Hikigaya side)
Jendela kecil bilik kendali tampak begitu jauh dari kegelapan sehingga tanganku sepertinya tidak bisa menjangkaunya. Mencapai ke atas ke jendela yang tidak terjangkau yang menjulang di atas seperti situasi di Shakespeare.
Itu terlintas dalam pikiranku karena komposisi situasi ini persis sama, meskipun hubungan kami dan posisi kami sama sekali berbeda. Pikiran itu membuat diriku tersenyum tidak suka.
Hubungan kami tidak akan berakhir dengan cara yang begitu mudah dan menyenangkan. Itu akan tetap menjadi hubungan yang kita tidak akan pernah tahu bagaimana mendefinisikannya. Bagi diriku, bagi dirinya, dan bagi dia.
Hubungan kami bertiga tidak memiliki nama. Tidak peduli apa yang kamu sebut mawar, itu masih memiliki aroma manis yang sama, dan mungkin, hubungan kami persis seperti itu. Bahkan jika kami bisa memberi nama, itu tidak akan berubah. Aku yakin akan hal itu. Itu harus.
Aku tidak mempercayai kata-kata itu sama sekali, namun aku menelannya seolah-olah itu adalah racun yang manis. Dengan cara itu, aku bisa beristirahat.
Pencahayaan di belakangnya membuatku sulit untuk melihat ekspresinya, tetapi sepertinya dia tersenyum.
Saat saku mencoba bertanya apakah ada sesuatu yang terjadi, aku terganggu oleh suara statis dari earphone milikku. Dan itu memberi tahu ku tentang akhirnya.
Waktu untuk obrolan menyenangkan kami telah berakhir.
Inilah akhirnya.
Aku menjawab dengan pengakuan dan secara singkat menambahkannya. Kemudian, aku melepaskan mikrofon headset milikku dari tanganku.
Aku menggunakan mikrofon di dudukannya yang terletak di sayap panggung di belakang tirai untuk membacakan pengumuman. Upacara penutupan dimulai, dan musik meningkat intensitasnya. Setelah para pemain naik panggung, itulah akhirnya. Yang tersisa adalah mengirim sinyal.
Aku mengangkat tanganku ke bilik kendali. Tetapi aku tidak meninggikannya lebih jauh karena aku tahu itu tidak akan mencapai jendela yang tinggi itu. Dengan tangan yang sama yang kehilangan tujuannya dan tidak punya tujuan lain, aku diam-diam melambaikan tangan.